Keluhan Kelompok Tani Terjawab, Jan Piter Windy Serahkan Bantuan Alat dan Mesin Pertanian.

Berita270 Dilihat

Harian NTT – Beragam persoalan yang dialami petani, mulai dari minimnya alat dan mesin pertanian (Alsintan) hingga ketersediaan bibit dan pupuk, sampai saat ini masih banyak terjadi dan menjadi salah satu faktor penghambat untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Kupang. 

Sebagai Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTT yang memiliki tanggung jawab di bidang tersebut, Jan Piter Windy tidak tinggal diam dan langsung mengambil sikap menjawab keluhan yang selama ini di alami oleh para petani.

Dalam reses perdananya di Komisi II, Jan Piter Windy atau lebih dikenal JPW, menyerahkan beberapa alat dan mesin pertanian di wilayah Kabupaten Kupang, berupa traktor, mesin pompa air, dan bibit sebagai komitmennya membantu meningkatkan produktivitas pertanian. 

Kelompok Tetesan Embun yang berada di Desa Oenoni 1, Kecamatan Amarasi menjadi salah satu kelompok yang mendapat bantuan mesin pompa air dan diserahkan langsung oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTT, Jan Piter Windy, pada Minggu, 16 Maret 2025.

Selain menyerahkan mesin pompa air, dalam reses ini juga beberapa anggota kelompok Tetesan Embun yang terdiri dari para petani, peternak dan pegiat tenun menyampaikan aspirasinya kepada JPW, dan menaruh harapan besar agar permintaan dari anggota kelompok bisa terjawab. 

“Pada intinya reses adalah menyerap aspirasi masyarakat, sehingga apa yg bisa dilakukan bersama-sama antara pemerintah dan DPRD sesuai tagline Gubernur Ayo Bangun NTT dan Bupati Kupang mewujudkan Kabupaten Kupang Emas dengan peningkatan di bidang pertanian dan peternakan bisa terwujud,” ujar Jan Piter Windy.

Politisi dari Partai Gerindra ini menjelaskan, DPRD bersama Pemerintah akan terus berkolaborasi mendorong keterlibatan kelompok petani, pemuda dan kelompok kreatif lainnya untuk sama-sama memajukan daerah dengan tagline besar Ayo Bangun NTT.

Mewakili anggota Kelompok Tetesan Embun Desa Oenoni I, Daud Esnae, mengucapkan terima kasih atas respon cepat yang dilakukan oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD NTT, Jan Piter Windy, yang sudah menjawab kebutuhan masyarakat di bidang pertanian.

Daud mengaku, tahun lalu banyak petani di Desa Oenoni I yang mengalami gagal panen, lantaran kekeringan akibat curah hujan yang tak menentu. 

“Luas lahan pertanian kurang lebih 40 H, terdiri dari sawah, jagung, sayur dan buah. Tahun lalu banyak yang gagal panen karena kekeringan, kami susah karena tidak ada mesin pompa air”, ungkapnya.

Rencananya, mesin pompa air yang diberikan ini akan digunakan secara bergilir oleh setiap anggota kelompok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *